Header Ads Widget


Fenomena jarangnya mimpi basah setelah usia 25 tahun umumnya terkait dengan perubahan fisiologis dan psikologis yang alami. Berikut penjelasannya:

1. Perubahan kadar hormon

  • Mimpi basah biasanya terjadi karena akumulasi sperma dan tingginya kadar testosteron yang memicu ejakulasi spontan saat tidur (terutama di fase tidur REM).
  • Di usia remaja sampai awal 20-an, produksi testosteron berada di puncak sehingga mimpi basah bisa sering terjadi.
  • Memasuki pertengahan 20-an, kadar testosteron mulai sedikit menurun (walau masih tinggi), dan tubuh juga jadi lebih efisien mengatur produksi sperma. Akibatnya, pemicu ejakulasi spontan berkurang.

2. Aktivitas seksual & frekuensi ejakulasi

  • Jika seseorang rutin melakukan hubungan seksual atau masturbasi, kemungkinan mimpi basah jauh berkurang karena tubuh tidak lagi mengalami “penumpukan” sperma yang memicu pelepasan otomatis saat tidur.
  • Pada usia 25+, banyak orang sudah punya pasangan atau pola aktivitas seksual yang lebih teratur.

3. Adaptasi sistem saraf & otak

  • Otak dan sistem saraf mulai “terlatih” untuk mengelola rangsangan seksual. Respon spontan di malam hari jadi lebih jarang, kecuali ada rangsangan visual atau imajinasi yang sangat kuat sebelum tidur.

4. Perubahan kualitas tidur

  • Fase tidur REM (di mana mimpi terjadi) bisa berkurang durasinya karena stres, pola tidur yang berantakan, atau tanggung jawab kerja dan keluarga. Ini juga menurunkan kemungkinan mimpi basah.

5. Faktor psikologis & emosional

  • Pada usia lebih matang, orang biasanya lebih mengontrol fantasi seksual atau mengarahkannya ke momen sadar (bukan hanya dalam mimpi).


Post a Comment

Kasih koment di sini bro, met nikmatin isi blognya ya, keep safety