Nangka sering dianggap buah “kampung” yang manis, legit, dan bikin kenyang.
Padahal di balik aromanya yang tajam—yang kadang bikin orang menghindar—tersimpan potensi nutrisi yang cukup serius, terutama untuk kesehatan testis dan produksi sperma.
Pertama, nangka kaya vitamin C, antioksidan kuat yang berperan penting melindungi sel-sel testis dari stres oksidatif.
Testis adalah pabrik sperma, dan seperti pabrik mana pun, ia sensitif terhadap “polusi” berupa radikal bebas.
Stres oksidatif diketahui dapat menurunkan kualitas sperma: jumlah berkurang, gerak melambat, dan bentuk jadi kurang ideal.
Vitamin C membantu menetralkan radikal bebas, sehingga lingkungan testis lebih kondusif untuk spermatogenesis (proses pembentukan sperma).
Kedua, nangka mengandung vitamin A dan beta-karoten. Nutrisi ini berperan dalam regulasi hormon reproduksi dan diferensiasi sel.
Dalam konteks testis, vitamin A penting untuk pematangan sel sperma. Kekurangan vitamin A dalam jangka panjang bisa mengganggu proses ini.
Jadi, nangka ikut menyumbang “bahan baku” agar sperma tidak hanya banyak, tapi juga matang dengan benar.
Ketiga, jangan remehkan kandungan kalium dan magnesium dalam nangka. Dua mineral ini mendukung sirkulasi darah dan fungsi saraf.
Aliran darah yang baik ke area testis penting untuk suplai oksigen dan nutrisi. Testis yang “dingin” tapi miskin aliran darah juga bukan kondisi ideal.
Magnesium juga berperan dalam produksi energi sel, termasuk sel-sel yang terlibat dalam pembelahan dan pematangan sperma.
Keempat, nangka menyediakan karbohidrat alami sebagai sumber energi. Produksi sperma adalah proses biologis yang mahal secara energi.
Asupan energi yang cukup membantu tubuh tidak “menghemat” fungsi reproduksi saat kebutuhan lain meningkat, misalnya karena aktivitas fisik berat atau stres.
Rekomendasi konsumsi perlu tetap realistis. Nangka manis karena mengandung gula alami, jadi jangan kebablasan.
Konsumsi sekitar 100–150 gram daging buah nangka, 2–3 kali seminggu, sudah cukup untuk mendapatkan manfaat nutrisinya.
Kombinasikan dengan sumber protein, lemak sehat, dan mineral lain seperti zinc dari telur, ikan, atau kacang-kacangan.
Nangka bukan obat ajaib, tapi bagian dari pola makan yang masuk akal.
Singkatnya, nangka bukan sekadar buah pengganjal lapar. Dalam porsi tepat, ia bisa menjadi sekutu diam-diam bagi kesehatan testis dan kualitas sperma—manis di lidah, masuk akal bagi tubuh.
