Memakai dildo tidak selalu berbahaya, asalkan digunakan dengan benar dan aman. Namun, jika digunakan secara sembarangan, ada risiko cedera baik pada lubang anus maupun vagina. Berikut penjelasan lengkap berdasarkan anatomi dan praktik seks yang aman:
✅ Penggunaan yang Aman:
-
Gunakan pelumas berbasis air atau silikon
- Anus tidak menghasilkan pelumas alami, dan vagina kadang tidak cukup basah. Pelumas mencegah gesekan dan luka.
-
Pilih dildo dengan bahan aman
- Gunakan dildo dari silikon medis, gel, atau karet non-beracun. Hindari bahan berpori yang bisa menyimpan bakteri.
-
Selalu bersih sebelum dan sesudah digunakan
- Cuci dildo dengan sabun antibakteri atau pembersih khusus sex toys.
-
Gunakan dildo dengan dasar lebar untuk anal
- Anus bisa “menelan” dildo jika tidak ada stopper. Pilih yang punya flared base agar tidak tersedot masuk.
-
Masukkan perlahan dan perhatikan sinyal tubuh
- Jika terasa sakit, berhenti. Rasa nyeri bisa berarti iritasi, luka, atau ketegangan otot.
⚠️ Risiko jika digunakan tidak benar:
Untuk anus:
- Luka atau robekan pada rektum
- Wasir makin parah (jika sudah punya)
- Risiko benda tersangkut di dalam anus (jika dildo terlalu kecil atau tidak ada stopper)
- Infeksi bakteri karena anus lebih rentan kontaminasi jika alat tidak steril
Untuk vagina:
- Luka atau lecet pada dinding vagina
- Infeksi jamur atau bakteri jika dildo tidak bersih
- Iritasi serviks jika dildo terlalu panjang dan ditekan terlalu dalam
- Reaksi alergi pada bahan tertentu (misal lateks)
🔄 Jika digunakan bergantian (anal-vagina):
Sangat berisiko menyebarkan bakteri dari anus ke vagina, bisa memicu infeksi serius seperti bacterial vaginosis. Solusinya:
- Cuci alat dulu atau gunakan kondom baru sebelum berpindah.
📌 Ingat
Dildo tidak berbahaya jika digunakan dengan benar, bersih, dan hati-hati. Tapi bisa berisiko bila kamu:
- Tidak pakai pelumas
- Memasukkan terlalu cepat atau dalam
- Mengabaikan kebersihan
- Salah memilih ukuran atau bentuk
Kalau ada pendarahan, nyeri parah, atau infeksi setelahnya, sebaiknya konsultasi ke dokter.