Header Ads Widget


Bulu ketiak sering dianggap gangguan estetika, padahal dari sisi fisiologi justru memiliki fungsi yang cukup penting, terutama bagi pria atau atlet yang aktivitas fisiknya tinggi dan sering berkeringat. 

Tubuh manusia berevolusi dengan mekanisme perlindungan alami, salah satunya lewat keberadaan rambut di area tertentu. Bulu ketiak termasuk bagian dari sistem ini.

Pertama, bulu ketiak berperan sebagai peredam gesekan. Saat berolahraga atau melakukan aktivitas fisik intens, area ketiak terus bergerak. 

Tanpa rambut, kulit bagian atas dan bawah ketiak bisa saling bergesekan langsung, memicu iritasi, ruam, atau lecet. Rambut di ketiak menjadi semacam bantalan alami yang mengurangi gesekan dan melindungi kulit.

Kedua, bulu ketiak membantu mengatur kelembapan dan sirkulasi keringat. Kelenjar apokrin yang berada di sekitar ketiak menghasilkan keringat dengan komposisi kaya protein dan lipid. 

Saat bercampur dengan bakteri, keringat inilah yang memunculkan bau khas tubuh. Rambut berfungsi menahan keringat sementara agar tidak langsung menetes, lalu membantu menguapkannya. Dengan cara ini, suhu tubuh tetap terkontrol. 

Bagi atlet, kemampuan menjaga kestabilan suhu tubuh sangat vital agar performa tidak menurun.

Ketiga, ada aspek biologis dan hormonal. Bulu ketiak tumbuh karena pengaruh hormon androgen, sama halnya dengan bulu dada atau janggut. 

Pada laki-laki, kehadirannya menjadi tanda kematangan seksual sekaligus membantu penyebaran feromon—senyawa kimia alami yang bisa memengaruhi daya tarik. 

Meski terlihat sederhana, mekanisme ini terkait erat dengan komunikasi biologis antarindividu.

Keempat, bulu ketiak berfungsi sebagai penjaga ekosistem mikrobiota kulit. Kulit manusia dihuni jutaan bakteri baik yang membantu menyeimbangkan kondisi kulit. 

Rambut ketiak menyediakan permukaan tambahan bagi bakteri baik untuk menempel. Keseimbangan mikrobiota ini penting karena bakteri baik bisa menghambat pertumbuhan bakteri patogen yang justru memicu infeksi kulit.

Meski begitu, ada catatan penting: bulu ketiak tidak berarti harus dibiarkan tanpa perawatan. Jika tidak dijaga kebersihannya, keringat yang menempel pada rambut bisa menjadi sarang bakteri penyebab bau badan berlebih. 

Bagi atlet, menjaga higienitas dengan mandi teratur, mengganti pakaian setelah berolahraga, dan membersihkan area ketiak menjadi langkah penting agar manfaat bulu ketiak tetap optimal.

Kesimpulannya, bulu ketiak bukan sekadar fitur estetika yang bisa dipotong atau dibiarkan begitu saja, melainkan bagian dari sistem pertahanan dan regulasi tubuh. 

Bagi pria yang sering berkeringat atau beraktivitas fisik berat, bulu ketiak berperan dalam mencegah iritasi, membantu penguapan keringat, menjaga ekosistem kulit, sekaligus mendukung komunikasi biologis lewat feromon. Singkatnya, ia adalah mekanisme alami tubuh yang layak dihargai.

Post a Comment

Kasih koment di sini bro, met nikmatin isi blognya ya, keep safety