Fenomena anak muda zaman sekarang yang tampak lebih cepat lelah, kulit kusam, hingga muncul tanda-tanda penuaan dini bukan hanya kesan subjektif.
Ada faktor ilmiah yang menjelaskan mengapa generasi muda, terutama Gen Z, rentan terlihat lebih tua dari usia sebenarnya.
Penuaan dini bukan hanya soal keriput, tapi juga menyangkut kesehatan metabolik, mental, dan daya tahan tubuh. Empat kebiasaan utama berikut bisa jadi penyebabnya.
1. Minim Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik adalah salah satu kunci umur panjang. Olahraga teratur meningkatkan sirkulasi darah, menjaga elastisitas pembuluh darah, serta merangsang produksi kolagen untuk kulit tetap kencang.
Gen Z banyak yang menghabiskan waktu dengan duduk menatap layar, sehingga metabolisme tubuh melambat.
Kurangnya pergerakan membuat otot melemah, lemak menumpuk, dan risiko sindrom metabolik meningkat.
Dalam jangka panjang, kondisi ini mempercepat penuaan organ dalam dan penampilan luar.
2. Terpapar Cahaya Ponsel Berlebih
Cahaya biru (blue light) dari ponsel, laptop, dan gadget lain memang tidak sekuat sinar ultraviolet matahari, tapi dalam paparan jangka panjang tetap merusak kulit.
Penelitian menunjukkan cahaya biru bisa menembus lebih dalam ke lapisan kulit dibanding UVB, memicu stres oksidatif, dan menurunkan produksi kolagen.
Akibatnya, kulit lebih cepat kendur dan muncul flek hitam. Ditambah lagi, penggunaan gadget berlebih mengganggu pola tidur.
Kurang tidur terbukti mempercepat penuaan biologis karena tubuh tidak sempat melakukan regenerasi sel.
3. Banyak Makan Fast Food
Fast food umumnya tinggi gula, lemak jenuh, dan garam, tapi miskin vitamin, mineral, serta antioksidan. Padahal, tubuh butuh antioksidan (seperti vitamin C, E, dan polifenol) untuk melawan radikal bebas yang merusak sel.
Konsumsi fast food berlebihan memicu peradangan kronis tingkat rendah (low-grade inflammation). Peradangan inilah yang mempercepat penuaan, menurunkan fungsi organ, dan membuat kulit tampak lebih tua.
Gizi yang buruk juga berkontribusi pada kesehatan rambut, kuku, hingga otak.
4. Overthinking
Pikiran yang terus-menerus sibuk tanpa jeda berdampak langsung pada tubuh. Stres kronis meningkatkan hormon kortisol, yang dalam kadar tinggi merusak serat kolagen, mengurangi elastisitas kulit, serta mempercepat munculnya keriput.
Kortisol berlebih juga mengganggu metabolisme gula dan lemak, memperburuk kualitas tidur, dan menurunkan sistem imun. Akibatnya, tubuh tidak hanya terasa tua secara mental, tapi juga menunjukkan tanda fisik penuaan.
-00-
Gen Z yang hidup di era serba digital menghadapi risiko penuaan dini karena kombinasi gaya hidup pasif, paparan cahaya layar, pola makan cepat saji, dan tekanan psikologis yang tinggi.
Secara ilmiah, semua faktor ini mempercepat kerusakan sel dan menurunkan kualitas regenerasi tubuh.
Jalan keluar sebenarnya sederhana: bergerak lebih banyak, batasi layar terutama sebelum tidur, pilih makanan segar kaya nutrisi, dan latih manajemen stres.
Dengan itu, usia biologis bisa kembali selaras dengan usia kronologis.
Kalau ditarik lebih jauh, bisa dibilang penuaan Gen Z bukanlah misteri biologis, melainkan cermin dari peradaban modern yang serba cepat, instan, dan penuh distraksi.
Mau lanjut saya jelaskan tips praktis biar Gen Z bisa "anti-aging" tanpa harus beli skincare mahal?