Berjemur di bawah sinar matahari pagi bukan sekadar aktivitas yang sering dianjurkan orang tua. Ada alasan ilmiah mengapa cahaya matahari pagi begitu penting bagi tubuh dan pikiran.
Paparan sinar ultraviolet B (UVB) pada jam yang tepat, biasanya sebelum pukul 9 pagi, mampu merangsang produksi vitamin D alami di dalam tubuh.
Dari sinilah banyak manfaat kesehatan muncul, mulai dari menjaga kekuatan tulang hingga membantu kestabilan emosi. Berikut empat manfaat utama berjemur di pagi hari.
1. Bikin Awet Muda
Matahari pagi memicu tubuh memproduksi vitamin D yang berperan besar dalam regenerasi sel kulit. Vitamin ini membantu memperbaiki kerusakan jaringan akibat radikal bebas dan meningkatkan produksi kolagen—protein yang membuat kulit tetap kenyal. Kolagen yang cukup mencegah munculnya keriput dini.
Selain itu, cahaya matahari juga meningkatkan sirkulasi darah sehingga oksigen dan nutrisi lebih mudah sampai ke lapisan kulit. Efeknya, kulit tampak lebih segar dan sehat. Bahkan penelitian dalam jurnal Dermato-Endocrinology menunjukkan, kadar vitamin D yang cukup berhubungan dengan penuaan kulit yang lebih lambat. Jadi, berjemur pagi bisa dianggap sebagai “skincare alami” yang gratis.
2. Badan Lebih Proporsional
Matahari ternyata punya peran dalam mengatur metabolisme. Saat tubuh terkena cahaya matahari, ritme sirkadian (jam biologis tubuh) bekerja lebih seimbang. Ini berpengaruh pada pola tidur dan pola makan. Orang dengan tidur cukup dan metabolisme stabil cenderung memiliki berat badan lebih proporsional.
Berjemur juga membantu meningkatkan kadar hormon serotonin, yang memberi rasa bahagia. Serotonin ini menekan keinginan makan berlebih akibat stres. Sebuah riset dari Northwestern University menemukan bahwa orang yang cukup terpapar sinar matahari pagi memiliki indeks massa tubuh (BMI) yang lebih sehat dibanding mereka yang jarang keluar rumah di pagi hari.
Jadi, cahaya pagi secara tidak langsung membantu mengontrol nafsu makan dan distribusi lemak.
3. Tulang Lebih Kuat
Ini mungkin manfaat paling populer dari sinar matahari pagi. Paparan sinar UVB membantu kulit memproduksi vitamin D3, yang sangat penting dalam proses penyerapan kalsium di usus.
Tanpa vitamin D, sebanyak apapun kalsium yang dikonsumsi tidak akan diserap optimal.
Kalsium dan vitamin D adalah dua bahan utama pembentukan tulang. Kekurangan keduanya bisa menyebabkan tulang rapuh, bahkan osteoporosis di usia lanjut. Itulah sebabnya, anak-anak hingga orang tua sangat dianjurkan berjemur pagi agar kepadatan tulang tetap terjaga.
Secara ilmiah, 10–20 menit berjemur pagi sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin D harian, tergantung warna kulit dan lokasi geografis.
4. Terhindar dari Stres Berat
Cahaya matahari bekerja seperti tombol alami pengatur mood. Saat terkena paparan sinar, otak memproduksi lebih banyak serotonin yang membuat perasaan lebih tenang dan bahagia.
Hormon ini juga menekan produksi kortisol, hormon stres yang jika berlebihan bisa menyebabkan depresi, kecemasan, bahkan gangguan tidur.
Berjemur juga membantu tubuh melepaskan endorfin, zat kimia yang menimbulkan rasa nyaman dan rileks. Tidak heran, orang yang rutin berjemur pagi cenderung lebih jarang mengalami stres berat dibanding mereka yang selalu berada di dalam ruangan.
Dalam dunia medis, paparan cahaya matahari bahkan digunakan sebagai salah satu terapi untuk mengatasi gangguan seasonal affective disorder (SAD), yaitu depresi musiman akibat kurang cahaya.
-00-
Berjemur di pagi hari adalah kebiasaan sederhana dengan manfaat luar biasa. Dari luar, kulit tampak lebih segar dan tubuh lebih proporsional. Dari dalam, tulang semakin kuat dan pikiran lebih stabil.
Jadi, meluangkan waktu 15 menit setiap pagi untuk menikmati hangatnya matahari bisa menjadi investasi jangka panjang bagi kesehatan tubuh maupun jiwa.
Kebiasaan kecil ini bisa jadi rahasia panjang umur yang lebih berkualitas—sehat, kuat, dan tetap bugar meski usia terus bertambah.