Sudah dua tahun menikah namun Istri belum hamil, beberapa hal di bawah perlu diperhatikan, termasuk posisi saat berhubungan intim.
🔬 1. Kesuburan Normal, Tapi Belum Hamil: Apa Penyebabnya?
Faktanya, sekitar 10–15% pasangan tetap belum berhasil hamil setelah satu tahun berhubungan intim rutin tanpa kontrasepsi, meskipun hasil pemeriksaan medis normal. Ini disebut "infertilitas tanpa sebab yang jelas (unexplained infertility)".
Penyebab potensial meskipun secara medis “normal” bisa mencakup:
- Waktu ovulasi tidak tepat (walau siklus istri teratur)
- Kualitas sperma cukup tapi kurang optimal (motilitas atau morfologi borderline)
- Faktor imunologis, seperti antibodi antispermatozoa
- Stres psikologis, yang memengaruhi hormon dan gairah seksual
- Teknik atau waktu hubungan intim yang kurang tepat
🧠2. Apakah Durasi dan Posisi Berpengaruh?
a. Durasi Hubungan Seksual
- Durasi penetrasi rata-rata secara global adalah 3–7 menit. Namun, jika ejakulasi terjadi sebelum 1–2 menit, hal ini dikategorikan sebagai ejakulasi dini (premature ejaculation).
- Walaupun ejakulasi cepat tidak selalu menyebabkan infertilitas, namun:
- Mengurangi peluang sperma masuk ke serviks
- Menurunkan kualitas ejakulasi karena tekanan dan volume belum optimal
- Mengganggu kenyamanan dan orgasme pasangan, yang juga berdampak pada pelumasan, kontraksi rahim, dan kemungkinan masuknya sperma ke rahim
⚠️ Ejakulasi dini kronis bisa mengurangi efektivitas pembuahan, terutama jika hubungan terputus terlalu cepat sebelum ejakulasi dalam.
b. Posisi Berhubungan
- Posisi misionaris klasik (pria di atas) atau doggy style (wanita di bawah dengan posisi tengkurap atau menungging) diyakini lebih baik untuk pembuahan karena:
- Penetrasi lebih dalam → mendekati serviks
- Arah ejakulasi lebih lurus ke dalam rongga vagina dan leher rahim
- Posisi berdiri, duduk, atau wanita di atas kadang tidak optimal karena arah ejakulasi bisa kurang efektif
✳️ Setelah ejakulasi, disarankan agar istri berbaring telentang 10–15 menit, bisa sambil meletakkan bantal kecil di bawah panggul, agar sperma memiliki kesempatan lebih besar mencapai sel telur.
🧪 3. Apakah Ejakulasi Dini Bisa Diatasi?
Ya, secara ilmiah ada beberapa cara:
- Latihan teknik "stop-start" atau "squeeze"
- Senam kegel pria, untuk mengontrol otot dasar panggul
- Kondom desensitisasi (penurun sensasi)
- Krim anestesi lokal (dengan pengawasan)
- Konsultasi dengan androlog atau seksolog jika mengganggu hubungan
🩺 4. Apa yang Sebaiknya Dilakukan Sekarang?
- Pantau ovulasi istri secara rutin, misal dengan test strip LH atau kalender menstruasi.
- Lakukan hubungan di masa subur (sekitar H-14 dari siklus haid istri).
- Optimalkan kualitas hubungan:
- Pastikan penetrasi cukup dalam
- Coba posisi yang lebih menunjang ejakulasi di dekat serviks
- Hindari penggunaan pelumas berbahan dasar air atau minyak karena dapat mempengaruhi sperma (kecuali pelumas kesuburan khusus)
- Evaluasi ulang ejakulasi dini – bila masih terjadi dalam waktu <1 menit dan Anda merasa sulit mengontrol, pertimbangkan konsultasi medis.
- Coba program hubungan rutin 2–3x/minggu, jangan hanya saat istri ovulasi, agar tekanan psikologis berkurang.
✅ Ingat
- Durasi dan posisi bisa memengaruhi peluang kehamilan, meski bukan satu-satunya faktor.
- Ejakulasi terlalu cepat dapat menurunkan peluang keberhasilan, terutama jika sperma tidak sampai ke serviks dengan cukup baik.
- Posisi dan timing yang tepat meningkatkan kemungkinan pembuahan.
- Jangan ragu konsultasi ke dokter androlog atau seksolog jika ingin memperdalam evaluasi.