Header Ads Widget



Renang sering disebut olahraga paling “ramah tubuh”: low impact, melatih jantung, paru-paru, dan hampir semua otot. 

Tapi begitu matahari tenggelam—apalagi lewat jam 8 malam—ceritanya jadi agak berbeda. 

Bukan berarti langsung berubah jadi aktivitas terlarang, tapi ada beberapa risiko fisiologis dan lingkungan yang perlu dipahami dengan kepala dingin, bukan mitos warung kopi.

Pertama soal suhu tubuh dan air. Malam hari, suhu lingkungan cenderung turun. 

Jika kolam tidak dipanaskan, perbedaan suhu air dengan suhu tubuh bisa cukup signifikan. 

Tubuh merespons dingin dengan menyempitkan pembuluh darah (vasokonstriksi). 

Dampaknya? Otot lebih cepat kaku, refleks melambat, dan risiko kram meningkat. 

Kram di darat bikin nyengir; kram di air bisa berujung panik—dan panik di air adalah kombinasi yang tidak bersahabat.

Kedua, ritme sirkadian alias jam biologis. Setelah jam 8 malam, tubuh secara alami mulai bersiap untuk istirahat. 

Hormon melatonin perlahan naik, denyut jantung dan tekanan darah mulai menurun. 

Renang adalah olahraga aerobik yang cukup intens. Jika dilakukan terlalu malam, tubuh dipaksa “bangun” lagi secara fisiologis. 

Akibatnya bukan cuma sulit tidur, tapi juga pemulihan otot jadi kurang optimal. Besoknya badan terasa “capek tapi nggak jelas kenapa”.

Ketiga, faktor visibilitas dan keselamatan. Kolam renang malam hari sangat bergantung pada pencahayaan buatan. 

Pencahayaan yang kurang optimal bisa membuat kedalaman kolam, batas lintasan, atau posisi dinding tidak terlihat jelas. 

Risiko terbentur, salah pijak, atau salah teknik meningkat, terutama bagi perenang pemula atau yang berenang sendirian. 

Tambahkan fakta bahwa malam hari sering kali minim pengawasan—lifeguard sudah pulang, logika ikut setengah libur.

Keempat, kondisi medis tertentu. Pada orang dengan riwayat asma, tekanan darah tidak stabil, atau masalah jantung ringan, renang malam bisa memicu keluhan. 

Udara malam yang lebih dingin dan lembap dapat memperberat kerja sistem pernapasan, sementara kelelahan di akhir hari membuat tubuh kurang siap menerima stres fisik tambahan.

Jadi, apakah renang di atas jam 8 malam berbahaya? Tidak otomatis berbahaya, tapi risikonya nyata dan kontekstual. Aman jika kolam hangat, pencahayaan baik, durasi singkat, dan tubuh dalam kondisi fit. 

Berisiko jika dilakukan saat tubuh sudah lelah, air dingin, sendirian, dan tanpa pemanasan memadai. Sainsnya sederhana: tubuh punya batas adaptasi. Renang malam boleh, asal tidak melawan biologi sendiri.

Post a Comment

Kasih koment di sini bro, met nikmatin isi blognya ya, keep safety