Selama ini kita akrab dengan usia kelahiran—jumlah tahun sejak seseorang lahir, yang tertulis rapi di KTP.
Namun dalam ilmu kesehatan dan biologi, muncul istilah lain yang lebih jujur pada kondisi tubuh: usia biologis.
Dua orang bisa sama-sama berusia 30 tahun secara kalender, tetapi tubuh mereka bisa “berumur” 25 atau justru 40.
Tubuh tidak peduli tanggal lahir; ia mencatat jejak kebiasaan.
Apa itu usia biologis?
Usia biologis adalah perkiraan tingkat penuaan tubuh berdasarkan fungsi sel, jaringan, dan organ.
Konsep ini lahir dari pengamatan bahwa proses penuaan dipengaruhi oleh faktor gaya hidup, lingkungan, stres, nutrisi, aktivitas fisik, tidur, dan paparan polusi.
Dengan kata lain, usia biologis mengukur bagaimana tubuh menua, bukan berapa lama ia hidup.
Mengapa istilah ini penting?
Karena usia biologis berkaitan langsung dengan risiko penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, hipertensi, dan gangguan metabolik.
Seseorang dengan usia biologis lebih tua dari usia kelahiran cenderung memiliki fungsi organ yang menurun lebih cepat.
Sebaliknya, usia biologis yang lebih muda sering ditemukan pada orang yang aktif bergerak, makan seimbang, tidur cukup, dan mengelola stres dengan baik. Ini bukan sihir, ini akumulasi kebiasaan.
Bagaimana cara menghitung usia biologis?
Tidak ada satu rumus tunggal yang sempurna, tetapi ada beberapa pendekatan ilmiah yang umum digunakan:
-
Penanda fisiologis (biomarker).
Ini mencakup tekanan darah, kadar gula darah puasa, kolesterol, indeks massa tubuh (IMT), kapasitas paru, kekuatan genggam, dan denyut jantung istirahat. Kombinasi nilai-nilai ini dipakai untuk memperkirakan usia fungsional tubuh. -
Tes kebugaran dan fungsi tubuh.
Kecepatan berjalan, keseimbangan, fleksibilitas, dan daya tahan kardiorespirasi (misalnya VO₂ max) sering dipakai karena mencerminkan kesehatan sistem otot, jantung, dan paru. -
Penanda molekuler.
Dalam riset lanjutan, digunakan “jam epigenetik” yang menganalisis pola metilasi DNA. Metode ini sangat presisi, tetapi masih mahal dan lebih banyak dipakai di laboratorium penelitian. -
Kuesioner gaya hidup terstandar.
Riwayat merokok, pola makan, kualitas tidur, tingkat aktivitas fisik, dan stres kronis diolah menjadi skor usia biologis. Metode ini lebih praktis dan banyak dipakai dalam skrining kesehatan.
Apa bedanya dengan usia kelahiran?
Usia kelahiran bersifat tetap dan administratif. Ia bertambah satu setiap ulang tahun, tanpa peduli apakah seseorang rajin olahraga atau begadang tiap malam.
Usia biologis bersifat dinamis. Ia bisa naik atau turun seiring perubahan gaya hidup.
Berhenti merokok, memperbaiki tidur, rutin bergerak, dan makan lebih alami dapat “memudakan” usia biologis dalam hitungan bulan hingga tahun.
-00-
Usia biologis memberi kita cermin yang lebih jujur tentang kondisi tubuh. Ia tidak menghukum usia, tetapi kebiasaan.
Kabar baiknya, karena ia dinamis, usia biologis bisa diperbaiki. Tubuh adalah arsip hidup: apa yang kita lakukan hari ini akan dibaca kembali oleh sel-sel kita di masa depan. Dan arsip itu, untungnya, masih bisa diedit.
