Header Ads Widget



Banyak cowok yang mulai cemas ketika sadar ketiaknya mulus seperti bayi sementara teman-temannya sudah punya “hutan kecil” di bawah lengan. 

Pertanyaannya sederhana tapi bikin penasaran, kalau cowok gak punya bulu ketiak, apakah itu normal? 

Jawabannya: ya, bisa jadi normal — tergantung penyebabnya. Mari kita bedah secara ilmiah.

1. Faktor Genetik, Warisan dari Orang Tua

Tubuh manusia dikendalikan oleh gen, termasuk urusan bulu. Jika ayah atau kakekmu juga tidak memiliki banyak bulu di area tertentu, kemungkinan besar kamu mewarisinya. 

Gen yang memengaruhi kepadatan rambut disebut androgen receptor gene. Gen ini menentukan seberapa sensitif folikel rambut terhadap hormon testosteron dan turunannya (dihidrotestosteron atau DHT). 

Jika reseptornya kurang responsif, rambut—termasuk bulu ketiak—tidak tumbuh lebat meskipun kadar hormonmu normal.

2. Hormon Testosteron dan DHT

Pertumbuhan bulu ketiak pada pria sangat dipengaruhi oleh hormon testosteron dan DHT. 

Biasanya, saat pubertas, kadar hormon ini meningkat dan memicu pertumbuhan bulu di wajah, dada, dan ketiak. 

Tapi jika seseorang punya kadar testosteron yang lebih rendah dari rata-rata, bulu ketiak bisa tumbuh tipis atau bahkan tidak muncul sama sekali.

Namun, penting dicatat: tidak punya bulu ketiak tidak otomatis berarti kadar testosteron rendah

Sebab, seperti dijelaskan tadi, sensitivitas folikel rambut juga ikut menentukan. Banyak pria sehat dan bugar tetap memiliki ketiak mulus karena faktor genetik semata.

3. Kondisi Medis yang Mungkin Terlibat

Dalam beberapa kasus, hilangnya atau tidak tumbuhnya bulu ketiak bisa menandakan kondisi medis tertentu. Misalnya:

  • Hipogonadisme, yaitu tubuh tidak memproduksi cukup hormon testosteron. Biasanya disertai gejala lain seperti suara tidak membesar, otot lemah, dan gairah seksual menurun.
  • Alopecia areata, gangguan autoimun yang membuat sistem kekebalan menyerang folikel rambut.
  • Malnutrisi, terutama kekurangan protein, seng, atau zat besi, yang membuat rambut mudah rontok.

Jika tidak ada gejala aneh lain—seperti perubahan suara, penurunan massa otot, atau masalah gairah seksual—maka tidak perlu khawatir.

4. Pengaruh Gaya Hidup dan Lingkungan

Kondisi kulit dan kebersihan juga berperan. Pemakaian krim, deodoran kuat, atau kebiasaan mencukur bisa merusak folikel bulu ketiak sehingga pertumbuhannya terhambat. 

Selain itu, stres kronis dan gangguan tidur bisa memengaruhi keseimbangan hormon sehingga memengaruhi pertumbuhan rambut tubuh.

Tak Ada Bulu, Bukan Berarti Tak Jantan

Jadi, cowok yang gak punya bulu ketiak belum tentu “aneh” atau kekurangan hormon. Sebagian besar kasus disebabkan oleh faktor genetik dan variasi alami tubuh manusia. 

Selama kamu sehat, bertenaga, dan fungsi reproduksimu normal, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Tubuh manusia punya keunikan masing-masing—ada yang berbulu seperti beruang, ada yang licin seperti patung marmer. 

Dua-duanya tetap normal. Jantan itu bukan diukur dari seberapa tebal bulu ketiakmu, tapi dari seberapa berani kamu menerima tubuhmu sendiri dan menjaganya tetap sehat.

Post a Comment

Kasih koment di sini bro, met nikmatin isi blognya ya, keep safety