Sunat ulang di usia dewasa terdengar mengerikan bagi sebagian pria. Iya, membayangkan pisau mendekati area paling sensitif itu langsung bikin keringat dingin.
Tapi faktanya, banyak pria dewasa akhirnya harus menjalani prosedur sunat ulang (re-circumcision) karena ada masalah kesehatan atau kesalahan teknis waktu sunat pertama.
Mari bahas pelan-pelan, tanpa drama.
Sunat adalah prosedur membuang sebagian atau seluruh kulup (preputium) yang menutupi kepala penis. Idealnya, prosedur ini dilakukan rapi dan bersih.
Namun pada beberapa kasus, hasil sunat di masa kecil tidak sempurna. Saat dewasa, masalahnya baru kerasa. Jadilah harus diulang.
Kenapa bisa perlu sunat ulang?
Pertama, karena kulup masih tersisa terlalu banyak. Kadang waktu kecil yang dipotong hanya sedikit, jadi ketika dewasa kulit tumbuh semakin tebal dan akhirnya kembali menutupi sebagian kepala penis. Ini bikin pembersihan susah dan memicu infeksi berulang.
Kedua, fimosis dan parafimosis. Fimosis adalah kondisi kulup terlalu sempit dan tidak bisa ditarik ke belakang. Parafimosis lebih parah: kulup bisa ditarik, tapi tersangkut dan tidak bisa kembali menutup. Kondisi ini sakitnya seperti dicubit pakai tang nonstop dan wajib ditangani medis segera.
Ketiga, adhesi atau jaringan menempel. Ada kasus di mana bekas sunat menyisakan jaringan parut (scar tissue) yang menempel tidak normal sehingga mengganggu ereksi atau menimbulkan rasa nyeri.
Keempat, infeksi berulang (balanitis). Jika kebersihan sulit dijaga karena kulit masih menutupi area sensitif, bakteri gampang berkembang. Bau tak sedap, gatal, merah, bahkan nyeri saat buang air kecil — semua itu bikin hidup tidak nyaman.
Kelima, hasil estetika buruk. Jangan munafik, kenyamanan visual juga penting. Ada yang merasa bentuk bekas jahitan tidak rapi, tidak simetris, atau ada jaringan menggumpal yang mengganggu kepercayaan diri saat hubungan intim.
Apakah sunat pertama dulu salah prosedur? Tidak selalu. Banyak dilakukan waktu usia kecil, kondisi anatomi penis belum tumbuh sempurna. Jadi bukan salah dokter, tapi tubuh berubah seiring dewasa.
Sunat ulang dilakukan dengan anestesi lokal, tidak selama film action, dan pemulihannya sekitar 2–3 minggu tergantung metode. Kebanyakan pasien merasa hasilnya jauh lebih baik dan bersyukur sudah mengambil keputusan.
Intinya: sunat ulang bukan hal memalukan. Ini soal kesehatan, kenyamanan seksual, kebersihan, dan kualitas hidup.
Tubuh cuma satu, sayang kalau hidup dijalani sambil menahan perih di tempat yang paling sensitif. Teruskan eksplorasi. Dunia medis modern makin aman dan rapi untuk prosedur seperti ini.